Monday, June 25, 2007

Kekhilafan Aku

mengata dulang paku serepih
kata yang terselisih
akhirnya aku yang rentan
tanpa kemaafan
melutut di kaki syahdu
sendiri dalam sendu
bertemankan air mata hitam
kerana kekhilafan aku

Merona Jingga

langit menangis pilu
sendu
di ruang syahdu
bintang-bintang hilang
tanpa cahaya
mengapa sukar untuk
menuturkan kata
di bawah pohon cemara
lidah terkelu
tak tersusun bahasa
kerana ia
terlalu merona jingga

Di taman Bunga

Ni tugasan yang kita disuruh buat pada camp MLEP yang baru lepas. Cikgu Mohd Latiff memberi beberapa frasa perkataan dan kita disuruh menyiapkan sajak menggunakan daya kreativiti dan juga frasa yang diberikan.


ketika langit melucutkan jubah warnanya
dan bulan purnama kembali bertakhta
sepasang kekasih duduk bersama
menyulam kasih, mengikat janji
katanya: "tunggulah aku di pintu syurgawi"
bunga-bunga yang mendengar
tersenyum sinis
bisik pula si angin sepoi-sepoi bahasa
"sungguh alpa kamu manusia.
janji itu hanya kata semata."
buka matamu, lihatlah
orang tua yang berbaring itu
masih setia menyulam kasih, mengikat janji
namun terbaring saja bersendiri dalam sepi

Sunday, June 3, 2007

Hak Kita

tiba-tiba
perasaan itu mengisi jiwa
tanpa diundang
datang berapi tanpa dipaksa.
bukan salah kau
yang setia menaip kekata.
jari yang menari di atas kekunci
sesungguhnya menyembunikan
angin perasaan yang melanda
ribut yang bertakhta
entah apa yang merasuk sukma
membuat aku tak keruan
tersenyum sendiri sambil jari menari
tak tersangka gilanya aku
segila kau
segila kita
biarlah mereka semua tertawa
kita berdua punya hak untuk bahagia

Saturday, June 2, 2007

Aku Dan Dia

sampai bila
akan mengejar mimpi
hanya untuk mengharap
sinar cahayanya mentari
yang sedang merajuk
bersembunyi
sedangkan aku cuma watak
yang direka-reka
yang hanya hidup bila
dibutuhkan si pencipta
namun kerna bayu yang mengata
masih ada harapan untuk aku dan dia