tiba-tiba
perasaan itu mengisi jiwa
tanpa diundang
datang berapi tanpa dipaksa.
bukan salah kau
yang setia menaip kekata.
jari yang menari di atas kekunci
sesungguhnya menyembunikan
angin perasaan yang melanda
ribut yang bertakhta
entah apa yang merasuk sukma
membuat aku tak keruan
tersenyum sendiri sambil jari menari
tak tersangka gilanya aku
segila kau
segila kita
biarlah mereka semua tertawa
kita berdua punya hak untuk bahagia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment